Minggu, 23 Maret 2008

Apakah anda pembawa kabar baik?

"...Tidak patut yang kita lakukan ini. Hari ini ialah hari kabar baik. Tetapi kita ini tinggal diam saja. Apabila kita menanti sampai terang pagi, maka hukuman akan menimpa kita. Jadi sekarang, marilah kita pergi menghadap untuk memberitahuan hal itu ke istana raja..." (2 Raja-raja 7 : 1-20)


Ada sebuah kiasan : Ikan bisa aja hidup di air asin, namun air asin itu tidak akan membuatnya menjadi ikan asin. Kiasan ini cukup bagus dan patut ditiru oleh kita orang percaya -kita dapat saja tinggal di dunia ini, yang penuh dengan pengaruh dan unsur-unsur yang jahat dan bertentangan dengan kebenaran firman Tuhan. Namun hal-hal tersebut sepatutnya tidak lagi menjadi bagian dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Yang paling sederhana dan seringkali kita jumpai adalah tentang berita atau kabar-kabar yang beredar. Telinga kita tentunya tidak mungkin ditutup untuk dapat mendengarkan, namun ada satu pintu yang dapat ditutup agar kabar yang tidak baik itu tidak lebih leluasa tersebar kemana-mana..yaitu mulut!!!!

Apakah kita sebagai orang percaya bisa menjadi lebih baik dari empat orang kusta yang dikisahkan dalam 2 Raja-raja 7 : 1-20?? Ke empat orang kusta ini dengan segala kelemahan tubuhnya, bahkan ditolah oleh siapa pun, namun mereka mampu menjadi orang yang menyampaikan kabar baik bagi bangsanya yang sedang mengalami bencana kelaparan. Keberanian yang dimiliki ke empat kusta tadi sangat luar biasa. Mereka mempertaruhkan hidup mereka dan Tuhan bekerja membuat mukjijat di dalamnya.Tidak berhenti sampai di situ saja. Pada waktu mereka melihat ada berkat dan mukjijat Tuhan, mereka tidak tinggal diam dan menikmatinya sendiri. Namun mereka menyampaikan berita yang menggembirakan bagi bangsanya yang sedang mengalami penderitaan akibat bencana kelaparan tersebut.

Kisah ini seharusnya menggores kehidupan kita, sudahkah kita menjadi orang yang selalu membawa kabar suka cita bagi setiap orang yang kita jumpai? Ataukah kita menjadi orang yang selalu membawa berita buruk : gossip lah, fitnah lah, atau penghakiman kah? Sehingga kita membuat orang lain patah hati, kecewa, putus asa, kehilangan potensi dan akhirnya meninggalkan Tuhan, dll.

Ada 5 terobosan dan keuntungan bagi kita bila selalu menjadi kabar baik :
1. Dapat memulihkan orang lain
- dan orang tersebut akan siap mengalami kuasa mukjijat (2 raja-raja 7 : 9; bilangan 13 : 30-33)
2. Mengalami hidup dalam kesehatan ilahi (Amsal 15 :30 & Amsal 18:21)
3. Dapat menyegarkan jiwa - Untuk mengubah kekeringan (Amsal 25:25)
4. Akan selalu hidup dalam pengurapan Tuhan (Lukas 4 : 18-19)
5. Dapat mengubah keadaan yang buruk menjadi indah (Roma 10:15)

Pilihan semua ada di tangan saudara : apakah mulai hari ini, saudara mau menjadi orang yang selalu membawa kabar baik atau pembawa kabar buruk?

Kami berharap saudara dapat mengalami 5 terobosan di atas. Tuhan memberkati

Us

Us