Rabu, 11 Juni 2008

Undang DIA Masuk

Ada sebuah bagian firman Tuhan yang terkenal dan telah didengar banyak orang dalam konteks undangan untuk mengenal Kristus sebagai Juruselamat. ”Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya.” (Wahyu 3:20). Dia tidak memaksakan diri-Nya pada kita. Dia mengetuk, dan menunggu kita untuk menyuruh-Nya masuk. Ada sebuah langkah awal, langkah pertama dari ini, yang kita sebut sebagai keselamatan. Kita mendengar Kristus mengetuk dan kita membuka hati untuk-Nya sebagai Juruselamat. Itu adalah titik awal. Namun, prinsip ”mengetuk dan menunggu izin untuk masuk” ini berlaku mutlak dalam kehidupan Kristen kita.

Anda lihat, kita semua menangani kehancuran dengan cara yang sama –salah menerimanya. Terlalu sakit untuk pergi ke sana. Jadi, kita menutup pintu hati kita dan membuang kuncinya – sama seperti Lord Craven mengunci Taman Rahasia karena kematian istrinya kemudian mengubur kunci itu. Namun, itu tidak membawa kesembuhan. Sama sekali tidak. Itu mungkin memberikan kelegaan – untuk sementara. Tetapi, tidak pernah menyembuhkan. Biasanya itu akan membuat gadis kecil menjadi yatim piatu dan harus mengurus dirinya sendiri. Hal terbaik yang dapat kita lakukan adalah membiarkan Yesus masuk, membuka pintu, dan mengundang-Nya untuk menemukan kita di dalam tempat-tempat yang menyakitkan itu.

Mungkin mengherankan melihat Kristus meminta izin kepada kita untuk masuk dan menyembuhkan, tetapi Dia baik, dan pintu memang dikunci dari dalam, dan kesembuhan tidak pernah terjadi bila kita tidak menginginkannya. Supaya dapat mengalami kesembuhan-Nya, kita juga harus memberi-Nya izin untuk masuk ke tempat-tempat yang telah lama kita tutup bagi siapa pun. Maukah kau membiarkan-Ku menyembuhkanmu? Dia mengetuk lewat kesepian kita. Dia mengetuk lewat penderitaan kita. Dia mengetuk lewat peristiwa-peristiwa yang terasa terlalu dekat dengan apa yang terjadi pada saat kita kecil –penghiantan, penolakan, kata yang diucapkan, hubungan yang berakhir. Dia mengetuk melalui berbagai hal, menanti kita untuk memberi-Nya izin masuk.

Berikanlah izin kepada-Nya. Berikan Dia akses menuju hati Anda yang hancur. Mintalah kepada-Nya untuk datang ke tempat-tempat ini.

Ya, Yesus, ya. Aku mengundang-Mu masuk. Masuklah ke tempat-tempat dalam hatiku yang berkeping-keping ini. (Anda tahu apa saja itu – minta Dia masuk ke sana. Apakah itu penyiksaan? Kehilangan ayah? Kecemburuan ibu Anda? Minta Dia masuk) Datanglah kepadaku, Juruselamatku. Aku membuka pintu hatiku. Aku memberi-Mu izin untuk menyembuhkan luka-lukaku. Datanglah kepadaku di sini. Datanglah untukku di sini.
(M.M, red)

Tidak ada komentar:

Us

Us